Danau Toba yang terletak di Sumatera Utara ini merupakan salah satu danau vulkanik terindah yang dimiliki Indonesia. Dengan
luas yang mencapai 1.145 kilometer persegi, Danau Toba tampak seperti sebuah
lautan yang berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Selain
disebut sebagai danau terluas di Asia Tenggara, danau yang memiliki kedalaman
450 meter ini juga menjadi danau terdalam di dunia.
Di tengah Danau Toba, terdapat sebuah pulau yang
bernama Pulau Samosir. Pulau Samosir memiliki dua danau kecil yaitu Danau Aek
Natonang dan Danau Sidihoni. Pulau Samosir yang memiliki luas hampir sama
dengan luas negara Singapura ini bukanlah pulau kosong, pulau ini menjadi tempat
tinggal suku Batak Samosir. Suku Batak yang tinggal d Pulau Samosir masih
memegang teguh kepercayaan leluhur. Mereka juga masih menjalankan berbagai
ritual yang biasa dilakukan nenek moyang dahulu.
Di Pulau Samosir terdapat dua desa yang
banyak dikunjungi wisatawan yaitu Tomok dan Tuktuk. Tomok merupakan desa yang
memiliki banyak objek wisata menarik seperti Makam Raja Sidabutar, Museum Batak
dan pertunjukan tari boneka Sigale-gale yang populer. Berbeda dengan Tomok yang
memiliki banyak tempat wisata sejarah, Tuktuk adalah desa di mana terdapat
banyak penginapan untuk wisatawan.
Tak
hanya Pulau Samosir yang menjadi daya tarik tempat wisata ini, Danau Toba juga
dikelilingi oleh hutan pinus dan beberapa air terjun dan juga pemandian air hangat di dalam hutan. Pemandangan di
sekeliling danau ini sangat indah dengan udara yang relatif sejuk sehingga Anda
akan betah berlama-lama di sini.
Bagi
masyarakat Batak yang berada di sekitar lokasi danau ini, Danau Toba bukan
hanya tempat
wisata alam yang
memiliki keindahan luar biasa. Mereka percaya bahwa Danau Toba menjadi tempat
bersemayamnya tujuh dewi suku Batak atau yang biasa disebut dengan Namborru.
Setiap kali akan melakukan kegiatan di sekitar danau, masyarakat akan berdoa
dan meminta izin terlebih dahulu agar acara mendapat berkah dan dapat berjalan
dengan lancar.
Sejarah Danau Toba
Seperti kebanyakan tempat wisata alam di Indonesia,
selain memiliki sejarah ilmiah, Danau Toba juga menyimpan cerita rakyat yang
dipercaya sebagai asal mula terbentuknya danau ini.
Menurut cerita rakyat yang telah banyak
beredar, Danau Toba terbentuk dari kisah keluarga siluman ikan. Pada zaman
dahulu, ada seorang pemuda yang sedang memancing di sungai yang kemudian
berhasil mendapatkan seekor ikan. Tak seperti ikan lainnya, ikan yang
didapatkannya bisa berbicara dan memohon agar tidak dimasak. Ikan tersebut
kemudian berubah menjadi perempuan yang sangat Singkat cerita, keduanya pun menikah, namun ada satu
permintaan Toba yang tak boleh dilanggar pemuda itu. Tak boleh ada seorang pun
yang tahu tentang siapa sebenarnya perempuan cantik yang dinikahinya.
Pernikahan mereka berjalan baik-baik saja sampai mereka memiliki seorang anak
laki-laki bernama Samosir yang bengal dan selalu merasa lapar.
Pada suatu hari, Samosir ditugaskan mengirim
makanan untuk ayahnya di ladang, namun makanan yang dibawanya malah dimakan di
jalan. Sang ayah lapar dan memutuskan pulang, dalam perjalanan pulang ia
melihat Samosir sedang makan bekal yang seharusnya untuk sang ayah. Karena
dalam kondisi sangat marah, tak sengaja ia menunjuk Samosir dan mengatakan
bahwa ia adalah anak ikan.
Apa yang bisa dilakukan di Danau Toba
Menjelajahi Danau Toba akan sulit
diselesaikan dalam waktu sehari saja. Tempat wisata ini memiliki banyak hal yang
menarik untuk
dilakukan dan banyak tempat yang tak boleh dilewatkan dalam kunjungan Anda.
Berlayar
Berlayar menuju ke Pulau Samosir dengan kapal
sewaan tentu akan menjadi pengalaman menarik. Dengan menyewa kapal untuk
rombongan 20-25 orang selama sehari, Anda bebas meminta berhenti di titik
tempat wisata mana saja yang Anda dan rombongan ingin kunjungi.
Selama
perjalanan dengan kapal ini, nikmati pemandangan Danau Toba dan sekelilingnya.
Anda akan dibuat takjub dengan kekayaan alam yang Anda saksikan. Jangan lupa
siapkan kamera untuk mengabadikan tiap pesona Danau Toba. Selain itu, Anda bisa
melihat wisatawan lain yang sedang bermain banana boat dan jetski di danau.
Mengenal sejarah Batak
Berada
di Pulau Samosir jangan hanya berdiam diri di penginapan saja. Di sini, Anda
bisa mengenal sejarah Batak dengan mengunjungi tempat wisata bersejarah. Jangan lewatkan Desa Tomok di
mana terdapat Makam Raja Sidabutar, Museum Huta Bolon di Simanindo dan Batu
Persidangan di Ambarita.
Makam Raja Butar sangat unik karena terbuat
dari batu besar tanpa sambungan dan ada ukiran wajah sang raja di batu makamnya.
Raja Sidabutar merupakan orang pertama yang mendiami Tomok. Di kompleks
pemakaman ini juga terdapat makam dua raja penerusnya dan makam beberapa
anggota keluarga. Untuk masuk ke tempat wisata ini, Anda harus memakai ulos
yang telah disediakan oleh petugas di pintu masuk.
Museum
Huta Bolon tak kalah menarik. Di
sini Anda bisa melihat rumah adat Batak
Simanindo peninggalan Raja Sidauruk yang dijadikan museum budaya Batak saat
ini. Di dalam museum terdapat banyak koleksi benda-benda yang erat kaitannya
dengan budaya Batak seperti pakaian adat, kain ulos dan juga peti mati yang
berisi boneka Sigale-gale.
Jangan lupa mengunjungi Desa Ambarita di mana
terdapat Batu Persidangan. Batu yang berbentuk seperti meja ini dahulu
digunakan untuk mengeksekusi tahanan. Orang-orang yang terbukti melakukan
kejahatan seperti membunuh, mencuri dan memerkosa akan dihukum pancung di meja
ini.
Belanja
Tak
lengkap rasanya jika berlibur tanpa belanja. Di kawasan Danau Toba dan sekitarnya terdapat
banyak toko suvenir yang menjual kain ulos, gitar khas Batak, kaos, gantungan
kunci dan beraneka suvenir lainnya. Suvenir-suvenir ini banyak Anda temui di
Pulau Samosir, Parapat, Balige dan tempat-tempat lain sekitar Danau Toba.
Siapkan dompet dan asah kemampuan menawar Anda, ya.
Apa yang menarik dari Danau Toba?
Boneka Sigale-gale
Boneka
Sigale-gale menjadi salah satu ciri khas dari tempat wisata di Sumatera ini.
Boneka kayu setinggi 1,5 meter lengkap dengan pakaian adat Batak ini dapat
menari tor-tor bersama wisatawan. Pertunjukan tari Sigale-gale ini dapat Anda
saksikan di beberapa tempat wisata di Danau Toba seperti Museum Huta Bolon dan beberapa
museum lainnya.
Sigale-gale harus disimpan di dalam peti
mati. Boneka ini sangat dikeramatkan karena sejarahnya yang panjang. Berawal
dari anak kesayangan seorang raja Batak pada zaman dahulu yang gugur saat
berperang. Raja menjadi sedih dan sakit-sakitan.
Sampai kemudian tabib dan orang pintar
memutuskan untuk membuat sebuah boneka kayu seukuran manusia dan wajahnya
dibuat mirip dengan anak raja. Menurut warga, arwah anak raja masuk ke boneka
sehingga Sigale-gale bisa bergerak dan menari tanpa bantuan seorang dalang.
Festival Danau Toba
Festival Danau Toba merupakan acara rutin
tahunan hasil kerjasama permerintah daerah Sumatera Utara dan Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Acara ini digelar antara bulan Agustus –
September.
Dalam
festival ini, diadakan berbagai macam pertunjukan seni budaya dan juga lomba
bagi masyarakat mulai dari pertunjukan tari sampai lomba perahu hias. Anda juga
bisa menemukanberagam kuliner lezat dan berburu kain ulos cantik pada saat
acara berlangsung.
Jika
ingin menyaksikan festival tahunan di tempat wisata ini, Anda sebaiknya sudah memesan
tiket pesawat dan
kamar hotel jauh-jauh
hari.
Transportasi ke Danau Toba
Lokasi terdekat dengan Danau Toba yang bisa diakses
dengan kendaraan adalah kota Parapat, Simalungun.
Dari Terminal Pinang Baris di Medan, naiklah bus
jurusan Parapat. Perjalanan ke Parapat dari Medan memakan waktu sekitar 6 jam.
Dari Parapat, Anda sudah bisa menyaksikan keindahan Danau Toba. Jika ingin ke
Pulau Samosir, Anda bisa menyeberang dengan menggunakan kapal feri dari
Pelabuhan Ajibata menuju Tuktuk, Samosir.
0 komentar:
Posting Komentar